Liputan Sambas – Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar (JSSB) hampir selesai, para pekerja penyebrangan Tebas-Perigi Piyai berharap adanya perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas, Sabtu (7/12/2024).
Satu diantara penambang motor air, Musa Hadi yang akrab sapaannya Pak Udak turut merasa senang dengan adanya Jembatan Sungai Sambas Besar, namun sumber mata pencahariannya sebagai penambang motor air akan segera terhenti.
“Jika jembatan sudah jadi, kami harapkan pemerintah memperhatikan kami melalui kompensasi seperti memberi modal usaha kerja baru, agar tidak menjadi pengangguran. Kompensasi tersebut akan menjadi peluang usaha kami yang baru, karena ini satu-satunya pekerjaan yang kami punya,” ujarnya.
Sementara, Sahuri mengatakan ada kurang lebih 120 orang yang menjadikan penambang motor air termasuk buruh dan penjaga pos yang akan kehilangan pekerjaan dan tentu pekerjaan tersebut dilakukan secara pemantauan langsung dari pemerintah.
“Setiap bulan kami membayar distribusi, kami juga taat pajak karena ini bukan pekerjaan illegal tentu ingin diperhatikan oleh Pemerintah Daerah, menyebrang tidak lagi antri perahu, setelah berpuluh tahun ini juga menjadi harapan masyarakat banyak dan menjadi kemajuan tersendiri untuk Kabupaten Sambas,” kata Sahuri.
Dia melanjutkan bahwa para penambang motor air memiliki paling tidak tiga peluang kerja yang meyakinkan, namun perlu dukungan langsung dari Pemerintah Kabupaten Sambas secara khusus.
“Paling tidak kalau ada modal atau bantuan yang paling jelas kami bisa berupaya untuk menjadi petani, nelayan dan beternak, setidaknya menjadi nelayan kami sudah memiliki perahu tinggal mencarikan jala dan lain sebagianya,” harap Sahuri. (***)