Liputan Sambas – Kecamatan Tangaran Puskesmas Simpang Empat (Ketupat) meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Sejahtera, Dusun Arung Kuang, Desa Simpang Empat, Kamis (20/2/2025).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Camat Tangaran, H. Suhut Firmansyah, S.Sos., M.Si., Kepala Desa beserta TP-PKK Desa Simpang Empat, Balai Penyuluh KB Kecamatan Tangaran, Bidan Desa Simpang Empat dan kader ILP.
Kepala Puskesmas Simpang Empat, Dulhadi, A.Md., Kep., mengatakan ILP bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat desa.
“Sasarannya adalah seluruh siklus hidup mulai dari bayi hingga lansia, yakni melibatkan posyandu balita, remaja dan lansia, sebagai platform atau rencana kerjanya serta memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS),” katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa Posyandu ILP merupakan program pemerintah dengan konsep melakukan pemantauan terhadap dashboard atau papan instrumen situasi kesehatan perdesa ditingkat Posyandu.
Puskesmas secara rutin melakukan peninjauan langsung kondisi di lapangan guna memperlihatkan peran penting Kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di Desa.
“Transformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini fokus pada 5 langkah, yaitu: pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan. Transformasi tersebut berupa adanya kunjungan rumah, kelas ibu hamil, dan kelas ibu balita pada posyandu,” jelas Dulhadi.
Camat Tangaran, Suhut Firmansyah menyambut baik dan mengapresiasi langkah Puskesmas Simpang Empat Kecamatan Tangaran melakukan Peluncuran ILP Posyandu. Dia berharap pelayanan kesehatan primer semakin masif lewat upaya promotif dan preventif.
“Harapannya Posyandu ILP ini dapat terintegrasi dengan baik dan berjalan lancar ke depannya. Selain itu Posyandu ILP ini merupakan langkah awal untuk mendukung kesehatan masyarakat. Sehingga dengan berjalannya program ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat tingkat desa,” tutupnya. (Yud)